Jenis Tanaman Penutup Tanah untuk Lanskap Taman menawarkan beragam pilihan untuk mempercantik dan melindungi lahan hijau Anda. Pemilihan yang tepat bergantung pada iklim, jenis tanah, dan estetika yang diinginkan. Dari tanaman yang tahan kekeringan hingga yang subur di lahan basah, mengetahui karakteristik masing-masing jenis akan membantu menciptakan taman yang indah dan lestari.
Artikel ini akan membahas berbagai jenis tanaman penutup tanah yang sesuai untuk berbagai kondisi, mulai dari iklim tropis hingga subtropis, serta berbagai jenis tanah. Informasi mengenai perawatan, biaya, dan dampak lingkungan juga akan dijelaskan secara detail, membantu Anda membuat keputusan yang tepat untuk lanskap taman impian.
Jenis Tanaman Penutup Tanah Berdasarkan Iklim
Pemilihan tanaman penutup tanah yang tepat sangat penting untuk menciptakan lanskap taman yang indah dan sehat. Keberhasilannya bergantung pada kesesuaian jenis tanaman dengan iklim dan kondisi lingkungan setempat. Tanaman penutup tanah berperan vital dalam mencegah erosi, menekan pertumbuhan gulma, dan menjaga kelembaban tanah. Berikut ini uraian lebih lanjut mengenai jenis-jenis tanaman penutup tanah berdasarkan iklim.
Tanaman Penutup Tanah untuk Iklim Tropis dan Subtropis
Iklim tropis dan subtropis, dengan curah hujan yang tinggi dan suhu udara yang hangat sepanjang tahun, menawarkan beragam pilihan tanaman penutup tanah. Tabel berikut membandingkan beberapa jenis yang umum digunakan.
Nama Tanaman | Iklim Cocok | Kebutuhan Sinar Matahari | Perawatan |
---|---|---|---|
Rumput Teki (Cyperus rotundus) | Tropis, Subtropis | Matahari penuh hingga sebagian teduh | Penyiraman teratur, pemangkasan sesekali |
Pegagan (Centella asiatica) | Tropis, Subtropis | Teduh hingga sebagian teduh | Penyiraman teratur, tahan terhadap hama dan penyakit |
Kacang Telang (Clitoria ternatea) | Tropis, Subtropis | Matahari penuh | Pemangkasan rutin untuk menjaga bentuk, penyiraman sedang |
Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata) | Tropis, Subtropis | Matahari penuh hingga sebagian teduh | Tahan kekeringan, perawatan minimal |
Daun Dewa (Gynura procumbens) | Tropis, Subtropis | Matahari penuh hingga sebagian teduh | Penyiraman teratur, pemangkasan jika diperlukan |
Tanaman Penutup Tanah Tahan Kekeringan
Di daerah dengan keterbatasan air, pemilihan tanaman penutup tanah tahan kekeringan sangat krusial. Berikut tiga contohnya:
Portulaca (Portulaca oleracea): Tanaman sukulen ini memiliki daun tebal dan berdaging, berwarna hijau atau merah keunguan, dengan tinggi tanaman sekitar 10-15 cm. Tekstur daunnya lunak dan halus. Kemampuannya menekan pertumbuhan gulma cukup baik karena pertumbuhannya yang cepat dan rapat.
Sedum (Sedum spp.): Terdapat berbagai varietas Sedum dengan warna daun bervariasi, dari hijau hingga merah keunguan. Tinggi tanaman bervariasi tergantung varietas, umumnya 10-30 cm. Tekstur daunnya berdaging dan sukulen. Sistem perakarannya yang kuat membantu menekan pertumbuhan gulma dan menjaga kelembaban tanah.
Thyme (Thymus vulgaris): Tanaman herbal ini memiliki daun kecil dan aromatik, berwarna hijau keabu-abuan, dengan tinggi tanaman sekitar 5-15 cm. Tekstur daunnya kasar dan berbulu. Selain berfungsi sebagai penutup tanah, thyme juga mampu mengusir beberapa jenis hama.
Tanaman Penutup Tanah untuk Daerah dengan Curah Hujan Tinggi
Di daerah dengan curah hujan tinggi, pemilihan tanaman penutup tanah yang tepat dapat mencegah erosi tanah dan menjaga kesuburannya. Dua jenis tanaman yang ideal adalah:
- Rumput Vetiver (Chrysopogon zizanioides): Sistem perakarannya yang dalam dan kuat mampu menahan tanah dari erosi. Akarnya yang padat membentuk jaringan yang kuat di dalam tanah, mencegah longsor dan erosi permukaan.
- Imperata cylindrica (alang-alang): Meskipun sering dianggap sebagai gulma, alang-alang memiliki sistem perakaran yang ekstensif dan mampu menahan tanah dengan baik, terutama di lereng yang curam. Namun, perlu dikontrol pertumbuhannya agar tidak mengganggu tanaman lain.
Jenis Tanaman Penutup Tanah Berdasarkan Jenis Tanah: Jenis Tanaman Penutup Tanah Untuk Lanskap Taman
Pemilihan tanaman penutup tanah yang tepat sangat penting untuk keberhasilan lanskap taman. Keberagaman jenis tanah, dengan karakteristik drainase dan nutrisi yang berbeda, mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pemahaman tentang jenis tanah dan tanaman yang sesuai akan menghasilkan taman yang sehat dan estetis.
Tabel berikut membandingkan beberapa jenis tanaman penutup tanah berdasarkan kesesuaiannya dengan berbagai jenis tanah. Perlu diingat bahwa kemampuan adaptasi dan tingkat pertumbuhan dapat bervariasi tergantung pada faktor lingkungan seperti iklim dan perawatan.
Perbandingan Tanaman Penutup Tanah Berdasarkan Jenis Tanah
Nama Tanaman | Jenis Tanah Cocok | Kemampuan Adaptasi | Tingkat Pertumbuhan |
---|---|---|---|
Dichondra repens | Berpasir, lempung | Baik, toleran terhadap kekeringan | Sedang |
Liriope spicata | Liat, lembap | Baik, toleran terhadap naungan | Sedang |
Sedum spp. (Stonecrop) | Berpasir, berbatu, drainase baik | Sangat baik, toleran kekeringan dan panas | Sedang hingga Cepat |
Spirea japonica | Lempung, subur | Baik, toleran terhadap berbagai kondisi | Cepat |
Detail Tanaman Dichondra repens di Tanah Berpasir
Dichondra repens, atau kidney weed, merupakan pilihan yang tepat untuk tanah berpasir karena kemampuannya untuk merambat dan membentuk lapisan penutup yang rapat. Daunnya berbentuk bulat ginjal, kecil, dan berwarna hijau cerah dengan tekstur halus dan sedikit berbulu. Sistem perakarannya dangkal namun menyebar luas, membantu memperkuat struktur tanah berpasir yang cenderung longgar dan mudah tererosi. Akar-akarnya yang menyebar membantu menahan partikel tanah, mencegah erosi oleh angin dan air.
Dengan kemampuannya untuk tumbuh subur di kondisi yang agak kering, Dichondra repens menjadi pilihan ideal untuk lanskap yang membutuhkan perawatan minimal.
Desain Lanskap Taman 100m2 Menggunakan Dua Jenis Tanaman Penutup Tanah
Taman seluas 100m2 dapat dirancang dengan memanfaatkan perbedaan jenis tanah untuk menanam dua jenis tanaman penutup tanah yang berbeda. Misalnya, area dengan tanah liat dapat ditanami dengan Liriope spicata, sementara area dengan tanah berpasir dapat ditanami Dichondra repens. Liriope spicata, dengan toleransinya terhadap tanah liat yang padat, akan tumbuh subur di area tersebut, menciptakan tekstur dan warna yang menarik.
Dichondra repens, di sisi lain, akan membentuk hamparan hijau yang merata di area berpasir, mencegah erosi dan menambah keindahan lanskap.
Penataan tanaman dapat dilakukan dengan membagi area taman berdasarkan jenis tanah. Liriope spicata dapat ditanam dalam kelompok-kelompok kecil atau garis-garis melengkung di area tanah liat, menciptakan efek visual yang dinamis. Dichondra repens dapat ditanam secara merata di area berpasir, membentuk latar belakang hijau yang kontras dengan Liriope spicata. Penggunaan batu atau elemen hardscape lainnya dapat membantu membatasi area tanam dan menambah dimensi estetika taman.
Kombinasi ini menciptakan variasi tekstur dan warna, meningkatkan daya tarik visual taman secara keseluruhan.
Perawatan dan Pertimbangan Pemilihan Tanaman Penutup Tanah
Memilih dan merawat tanaman penutup tanah yang tepat sangat penting untuk keberhasilan lanskap taman. Pemilihan yang tepat akan menghasilkan taman yang indah, mengurangi erosi tanah, dan menekan pertumbuhan gulma. Perawatan yang tepat, di sisi lain, akan memastikan tanaman tumbuh subur dan sehat. Berikut ini adalah panduan perawatan dan pertimbangan penting dalam memilih tanaman penutup tanah.
Perawatan Rutin Tiga Jenis Tanaman Penutup Tanah
Perawatan rutin sangat bervariasi tergantung jenis tanaman. Berikut contoh perawatan untuk tiga jenis tanaman penutup tanah yang umum digunakan.
1. Dichondra repens (Dichondra)
Penyiraman: Siram secara teratur, terutama selama periode kering. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan pembusukan akar.
Pemupukan: Berikan pupuk seimbang setiap 2-3 bulan selama musim tanam. Pupuk slow release direkomendasikan untuk hasil yang optimal.
Pengendalian Hama: Dichondra relatif tahan hama, namun tetap awasi serangan siput atau ulat. Pengendalian dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan pestisida organik.
2. Liriope spicata (Lilyturf)
Penyiraman: Lilyturf toleran terhadap kekeringan, namun penyiraman teratur, terutama saat ditanam, akan membantu pertumbuhannya.
Pemupukan: Pemupukan dapat dilakukan setahun sekali pada awal musim semi menggunakan pupuk granular seimbang.
Pengendalian Hama: Lilyturf tahan terhadap banyak hama dan penyakit. Perawatan minimal biasanya sudah cukup.
3. Sedum spp. (Stonecrop)
Penyiraman: Sedum sangat toleran terhadap kekeringan. Penyiraman hanya dibutuhkan saat tanah benar-benar kering.
Pemupukan: Pemupukan tidak terlalu dibutuhkan. Pupuk yang terlalu banyak justru dapat menyebabkan pertumbuhan yang terlalu cepat dan rapuh.
Pengendalian Hama: Sedum umumnya tahan hama dan penyakit. Perawatan minimal biasanya sudah cukup.
Tabel Perbandingan Tanaman Penutup Tanah
Tabel berikut memberikan gambaran perbandingan harga bibit, biaya perawatan tahunan, dan masa hidup beberapa jenis tanaman penutup tanah yang populer. Perlu diingat bahwa harga dapat bervariasi tergantung lokasi dan penjual.
Nama Tanaman | Harga Bibit (per m²) | Biaya Perawatan Tahunan (per m²) | Masa Hidup |
---|---|---|---|
Dichondra repens | Rp 20.000 – Rp 30.000 | Rp 10.000 – Rp 20.000 | 5-10 tahun |
Liriope spicata | Rp 15.000 – Rp 25.000 | Rp 5.000 – Rp 10.000 | 10-15 tahun |
Sedum spp. | Rp 10.000 – Rp 20.000 | Rp 2.000 – Rp 5.000 | 5-7 tahun |
Zoysia japonica (Zoysia) | Rp 30.000 – Rp 50.000 | Rp 15.000 – Rp 30.000 | 10+ tahun |
Chamaecyparis obtusa ‘Nana’ (Cypress) | Rp 25.000 – Rp 40.000 | Rp 8.000 – Rp 15.000 | 15+ tahun |
Dampak Pestisida dan Herbisida serta Alternatif Pengendalian Hama dan Gulma, Jenis Tanaman Penutup Tanah untuk Lanskap Taman
Penggunaan pestisida dan herbisida dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman penutup tanah, kesehatan tanah, dan lingkungan sekitar. Bahan kimia tersebut dapat membunuh mikroorganisme tanah yang bermanfaat, mencemari air tanah, dan membahayakan hewan liar. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan alternatif pengendalian hama dan gulma secara alami.
- Mulsa organik: Membantu menekan pertumbuhan gulma dan menjaga kelembapan tanah.
- Pengendalian gulma manual: Mencabut gulma secara manual secara berkala.
- Penggunaan predator alami: Memanfaatkan predator alami seperti burung atau serangga untuk mengendalikan hama.
- Rotasi tanaman: Membantu mengurangi populasi hama dan penyakit.
- Penggunaan pestisida dan herbisida organik: Pilih pestisida dan herbisida organik yang lebih ramah lingkungan jika pengendalian alami tidak efektif.
Merancang lanskap taman yang indah dan sehat melibatkan pemahaman mendalam tentang jenis tanaman penutup tanah yang tepat. Dengan mempertimbangkan faktor iklim, jenis tanah, dan perawatan yang dibutuhkan, Anda dapat menciptakan taman yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga tahan lama dan ramah lingkungan. Semoga informasi yang disajikan dalam artikel ini dapat membantu Anda mewujudkan taman impian.
Pertanyaan Populer dan Jawabannya
Apa perbedaan utama antara tanaman penutup tanah dan rumput?
Tanaman penutup tanah umumnya lebih rendah dan menyebar, membutuhkan perawatan lebih sedikit daripada rumput, serta lebih toleran terhadap kondisi kering atau lembap.
Bagaimana cara mengatasi hama pada tanaman penutup tanah?
Gunakan metode organik seperti penyemprotan air sabun atau neem oil. Hindari penggunaan pestisida kimia berlebihan.
Bisakah tanaman penutup tanah ditanam di pot?
Ya, beberapa jenis tanaman penutup tanah cocok ditanam di pot, terutama yang berukuran kecil dan pertumbuhannya tidak terlalu agresif.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tanaman penutup tanah menutupi lahan sepenuhnya?
Tergantung jenis tanaman dan kondisi lingkungan, bisa memakan waktu beberapa bulan hingga satu tahun.